Dimana Indonesiaku yang dulu_budaya yang salah


Budaya merupakan peninggalan/warisan nenek moyang kita yang harus jaga dan kita lestarikan, tidak  pernah lekang oleh waktu. Warisan budaya tersebut dapat berupa tarian, lagu ataupun tempat tinggal serta wisata. 

Dan situs-situs sejarah juga merupakan salah satu warisan budaya penting yang harus selalu ada sampai saat ini. Warisan budaya biasanya tidak akan pernah lepas dari yang namanya norma-norma sosial yang baik dan selalu dapat dijadikan teladan. 

Pada zaman dahulu nilai sosial masih sangat tinggi dan tata krama (sopan santun) nya masih sangat kental. Dimana masyarakatnya saling membantu yang membutuhkan dan menaati segala peraturan yang berlaku. 

Tingkat pergaulan juga masih dalam batas wajar dan berkelompok. Kelompok bermainpun lebih teratur, dimana menyesuaikan umur. 

Anak-anak zaman dahulu selalu meramaikan kebun samping rumah atau belakang rumah. Selalu meramaikan sawah-sawah, bahkan sungai-sungai dihutan belantara. 

Canda tawa tergambar dalam senyum ceria yang tak akan terlupa. Bukan hanya itu dulu siapa yang salah, tidak peduli salah apa benar keduanya berburu minta maaf untuk kesenjangan hubungan baik sesamanya. 

Saling mendukung untuk keberhasilan, saling mendukung untuk kesuksesan. Namun seiring berjalannya waktu, warisan budaya yang baik terkena filter yang begitu rapat, sehingga yang tersisa diera ini hanyalah ampas tak berguna. Tidak tahu siapa yang merubah dan siapa yang mencetuskan. 

Tapi budaya ini terasa luntur bagai baju yang dicuci hilang warna keindahannya

Kini sosial dan cerita anak hanya kenangan belaka dan susah untuk ditemui. Yang dulu jalanan sepi oleh anak-anak, karena orang tua melarang main dijalan. Sekarang jalanan penuh dengan anak-anak malam yang tidak tahu norma kehidupan. 

Memang kemajuan zaman akan terjadi, tapi sayangnya budaya yang baik justru luntur, sungguh sebuah ironi. 

Yang dulu saling mendukung, saling mengulurkan tangan, sekarang saling menjatuhkan dan saling meninggikan ego masing-masing. 

Terbiasa dengan budaya yang salah itu sangat mengerikan. Dulu manusia selalu iba terhadap binatang, sekarang manusia mirip binatang dimana kekuasaan menjadi kekuatan. Orang dengan budaya yang baru selalu ingin pendapatnya didengar, namun tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Selalu ingin diakui, tapi tidak mau mengakui orang lain. Dan selalu ingin menang dengan cara apapun. 

Lantas siapakah orang yang akan menyadarkan dan mengakhiri budaya kesesatan ini. Tidak ada yang tahu satupun, karena sudah terbiasa dengan budaya yang salah. 

Salah terlihat benar dan benar terlihat salah, itulah yang terjadi saat ini. Kembalikan Indonesiaku, dimana aku dapat merasakan kedamaian dan keadilan.







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dimana Indonesiaku yang dulu_budaya yang salah "

Post a Comment